Salah satu karya penulis dari Amerika Serikat, yaitu Robert Greene yang juga merupakan penulis buku The Art of Seduction, The 33 Strategies of War dan The 50th Law, Greene merilis buku berjudul “48 Laws of Power” yang diterbitkan pada tahun 1998. Walaupun diterbitkan sudah cukup lama, buku ini diterbitkan kembali dalam versi ringkas dan cukup menggambarkan bagaimana sebuah kekuasaan di suatu negara ataupun di organisasi tersebut dijalankan.
Sesuai namanya, di dalam buku ini terdapat 48 hukum yang menurut Greene apabila prinsip-prinsip hukum tersebut dijalankan, maka seseorang dengan mudah berdinamika dengan orang-orang sekitarnya. Greene juga menggambarkan dalam buku “Versi Ringkas 48 Laws of Power” bagaimana elit kekuasaan melakukan hubungan sosial dengan kolega, teman, dan masyarakat. Buku ini telah terjual lebih dari 1,3 juta kopi di Amerika Serikat dan diminati oleh kalangan pembaca di Indonesia.
Terdapat 48 prinsip yang dapat dijadikan motivasi
Di dalam buku ini akan membawa pembaca melihat labirin pikiran manusia yang haus kekuasaan. Mungkin terdapat beberapa prinsip yang terkesan menentang norma-norma sosial, namun hal tersebut cukup untuk melihat bagaimana penulis, yaitu Robert Greene menggambarkan dalam kekuasaan tidak ada aturan yang konkret.
Dalam setiap penulisan prinsip hukumnya, buku “Versi Ringkas 48 Laws of Power” terdapat pertimbangan dan kunci-kunci menuju kekuasaan. Seperti misalnya dalam hukum ke-25 yang menuliskan “Ciptakan Kembali Dirimu Sendiri” dalam pertimbangannya berpesan untuk jadilah citra yang baik berdasarkan karakter kamu sendiri.
“Jadilah penguasa atas citra Anda sendiri alih-alih membiarkan orang lain mendefinisikannya untuk anda” –Hukum Ke-25, buku “48 Laws of Power”
Dengan pertimbangan tersebut, terdapat juga sesi “kunci-kunci menuju kekuasaan” yang menyajikan langkah-langkah perkembangan diri, bagaimana seharusnya kamu berbicara di depan publik, dan bagaimana agar kamu diingat untuk pertama kalinya bahwa kamu adalah orang yang melakukan terobosan baru yang akan membantu orang banyak.
Di beberapa hukum yang lain, seperti hukum ke-26 misalnya “Jagalah Tangan Anda Tetap Bersih” menjadi pro dan kontra karena terlalu tidak etis. Terlebih di dalam pertimbangan dituliskan dengan bila kamu salah, maka gunakan orang lain sebagai pion. Tak heran jika banyak karya penulis buku ini, yaitu Robert Greene dilarang di penjara-penjara Amerika Serikat.
Kenapa Harus Baca?
Menurut saya buku ini cocok buat kamu yang ingin terjun di masyarakat sosial, volunteer, organisasi sekolah/kampus, dan refleksi pribadi. Buku “Versi Ringkas 48 Laws of Power” bukan hanya menggambarkan realitas pemimpin-pemimpin negara yang jauh dari etis sosial, tetapi juga untuk mengetahui apa yang seharusnya orang lain tidak lakukan.
Akan tetapi, perlu diperhatikan jika kamu membaca buku ini jangan ditelan secara mentah-mentah karena jika tidak fokus akan salah mengartikan nilai dari buku ini.
BACA JUGA: Pendapat Ahli Politik Tentang Buku “Versi Ringkas 48 Laws of Power”










