Jika kamu pernah memimpikan pekerjaan seperti Konsultan SDM, Koordinator Komunikasi, Peneliti Humas, Ahli Perencana Keuangan, Pengacara Perusahaan, dan segala jenis pekerjaan yang membahas komite-komite yang tiada habisnya. Selamat, anda baru saja memimpikan pekerjaan yang tidak berguna menurut buku “Bullshit Jobs” karya David Graeber.
David Graeber merupakan seorang profesor antropologi di London School of Economics. Ia menuliskan buku “Bullshit Jobs” berawal dari tulisan esai yang ia kirim kepada sebuah majalah radikal bernama Strike. Pada tulisan esai yang ia kirim itu, memuat alasan-alasan beberapa pekerjaan yang ia anggap tidak berkontribusi di dunia. Apabila pekerjaan tersebut dihilangkan, maka tidak memiliki dampak yang berarti bagi aktivitas dan perputaran ekonomi di dunia.
Sebagai seorang profesor antropologi, sekaligus juga seorang akademisi, ia sadar bahwa “mungkin” pekerjaannya saat ini adalah termasuk ke dalam salah satu kriteria bullshit jobs yang ia pikirkan. Ia menuangkan pikirannya tersebut ke dalam sebuah tulisan, lalu menjadi buku yang sukses laris di pasaran.
Apa itu bullshit jobs?
David Graeber menyederhanakan arti dari bullshit jobs sebelum menjelaskan makna lebih dalam. Ia mengambil sebuah contoh pekerjaan administratif di kantor militer Jerman. Pekerjaan administratif yang banyak mengisi formulir untuk dapat melakukan satu hal, menghabiskan banyak tenaga, waktu, dan uang operasional.
Ia mencontohkan seorang personel bernama Kurt. Kurt bekerja untuk sebuah subkontraktor dari subkontraktor dari subkontraktor militer Jerman. Memang, terdengar membingungkan.
Gambaran pekerjaan Kurt adalah bila ada personel militer yang ingin pindah tempatnya bekerja dari ruangan A ke ruangan B dengan jarak hanya 5 meter. Personel tersebut harus mengisi formulir kepada subkontraktor, lalu subkontraktor tersebut mengirimkan formulir kepada subkontraktor yang lain (tempat Kurt bekerja), lalu Kurt beserta pegawainya akan memindahkan segala sarana dari ruangan a ke ruagan b.
Iya, saya setuju pasti sangat tidak efisien. David Graeber menganggap bahwa hal tersebut termasuk ke dalam pekerjaan yang sia-sia. Alih-alih hanya membawa komputer sejauh 5 meter dari ruangan a ke ruangan b. Birokrasi mengharuskan Kurt pergi ke kantor militer tersebut selama 5-6 jam berkendara untuk melakukan hal yang sama. Salah satu faktor yang memengaruhi hal tersebut adalah birokrasi yang menumpuk. Birokrasi yang baru akan menghasilkan kegiatan-kegiatan yang tidak diperlukan dalam melakukan sebuah pekerjaan.
Inilah yang akan dijelaskan dalam buku “Bullshit Jobs” bahwa terdapat pekerjaan-pekerjaan yang mereka sendiri pun menganggap tidak bermakna. Contoh penjelasan lebih lanjut mengenai bullshit jobs akan terbagi menjadi beberapa bab di dalam buku ini.
Sehingga bullshit job dapat diartikan sebagai pekerjaan yang tidak berguna dan apabila pekerjaan itu tidak ada, maka tidak akan berpengaruh bagi dunia.
Kenapa harus baca?
David Graeber dalam menulis buku ini menggunakan bahasa yang lugu dan sangat menggambarkan realita kehidupan sekarang. Sebagai seorang akademisi, ia juga menyelipkan pandangannya terkait bullshit jobs dengan ilmu antropologi. Namun, tulisan ini dapat dikatakan menjadi segmentasi non-akademik karena bahasa yang mudah dipahami.
Sudut pandang David Graeber tentang bullshit jobs ini juga menggambarkan realita bekerja. Pembaca akan mengenal lebih dalam apa itu makna kerja dan politik kerja. Dengan membaca ini, pembaca dapat berpikir ulang mengenai pekerjaan impiannya, siapa tau pekerjaannya tersebut termasuk ke dalam bullshit jobs.
Baca juga: “Ringkasan Buku “Rework”, Cara Baru untuk Sukses Berbisnis” di sini.







