Senin, 17 November 2025
Tidak ada hasil
Lihat semua hasil
Jakarta Book Review (JBR)
  • Beranda
  • Resensi
  • Berita
  • Pegiat
  • Ringkasan
  • Kirim Resensi
  • Beranda
  • Resensi
  • Berita
  • Pegiat
  • Ringkasan
  • Kirim Resensi
Tidak ada hasil
Lihat semua hasil
Jakarta Book Review (JBR)

Berdamai dengan Diri Sendiri: Belajarlah Menerima Apadanya Dirimu

Oleh Monica Desiana
2 Maret 2022
di Resensi
A A
Berdamai dengan Diri Sendiri: Belajarlah Menerima Apadanya Dirimu

Berdamai dengan Diri Sendiri: Belajarlah Menerima Apadanya Dirimu

Resensi Buku ‘Berdamai dengan Diri Sendiri’ karya Muthia Sayekti Psikologi Corner

Jangan pernah merasa gagal atau terlambat dalam meraih keberhasilan, karena semua yang hidup sudah mendapat jatah untuk menjadi berhasil. Semua tergantung seberapa keras kita mengupayakan dan memintanya kepada sang pemilik semesta.

Buku ‘Berdamai dengan Diri Sendiri’ karya Muthia Sayekti ini mengajak pembacanya untuk bisa berdamai dengan dirinya sendiri, berdamai dengan ketidaksempurnaan, bersahabat dengan kekurangan, dan mulai melihat potensi diri sendiri.
Daripada sibuk memimpikan apa yang dimiliki orang, lebih baik mensyukuri apa yang telah dimiliki. Karena jika hal itu terus dibiarkan maka akan mengakibatkan banyak hal buruk, salah satunya adalah rasa minder yang berlebihan.

Ingat ini ya, orang-orang hebat itu tidak tercipta dari segala kenyamanan dan kemudahan hidup, tapi justru mereka yang sudah biasa terbentur. Mereka yang biasa dihantam kesulitan dan kegagalan, sehingga tidak akan mudah terpuruk ketika mendapat kenyataan pahit.

Perjalanan hidup ini memang tidak selalu mulus, pasti akan banyak tikungan dan lubang yang mengancam keselamatan. Tak perlu takut jatuh, karena perjalanan kehidupan sudah diberikan Tuhan ke tangan kita, tinggal bagaimana diri sendiri yang mengelolanya. Maka dari itu jangan sedih apabila bagian hidup yang membersamaimu adalah bagian yang pahit, penuh luka dan air mata, dari kisah itulah yang nantinya akan membuatmu terlahir kembali dengan jiwa yang lebih bijaksana, tangguh, dan besar hati.

BACA JUGA:

Mitos, Mitigasi, dan Krisis Iklim: Membaca Narasi Putri Karang Melenu dan Naga Sungai Mahakam

The Great Gatsby: Kemewahan, Cinta, dan Kehampaan

Hector and The Search for Happiness: Perjalanan Menemukan Arti Kebahagiaan

The Sentence: Kisah Pribumi, Luka Sejarah, dan Ketahanan Hidup yang Tak Padam

Perkara kekurangan yang kau miliki, itu bukanlah suatu perkara yang harus selalu diratapi secara dramatis. Tenanglah, setiap orang di dunia ini pasti punya ketidaksempurnaan. Tinggal bagaimana orang tersebut memaknai dan mengambil hikmahnya, sehingga hidupnya kedepan bisa terus berlanjut.

Hidup ini tidaklah untuk membuktikan apapun kepada siapapun, namun kamu tetap harus berjuang semaksimal mungkin untuk meraih apapun yang menjadi mimpimu. Jangan mempedulikan pandangan orang lain terhadapmu, dan tak perlu menjadi orang lain untuk meraih keberhasilan, pencapaiaan ataupun pengakuan. Kamu boleh meneladani kebaikan orang lain, atau belajar dari pengalaman pahitnya. Namun, akan menjadi tidak bijak jika semua yang ada dalam diri orang lain diambil mentah mentah untuk diterapkan dalam kehidupanmu.

Untuk mendapatkan buku ini dengan harga terbaik, klik disini

Judul: Berdamai dengan diri sendiri
Penulis: Muthia Sayekti
Penerbit: Psikologi Corner
Genre: Self Improvment
Tebal: 216 halaman
Edisi: Cet 1, 2018
ISBN: 9786026595973

SendShareTweetShare
Sebelumnya

Nikah Tanpa Pacaran

Selanjutnya

Potret Amerika Latin dalam Kumpulan Cerpen

Monica Desiana

Monica Desiana

TULISAN TERKAIT

Mitos, Mitigasi, dan Krisis Iklim: Membaca Narasi Putri Karang Melenu dan Naga Sungai Mahakam

Mitos, Mitigasi, dan Krisis Iklim: Membaca Narasi Putri Karang Melenu dan Naga Sungai Mahakam

20 Oktober 2025
Cover buku "The Great Gatsby"

The Great Gatsby: Kemewahan, Cinta, dan Kehampaan

9 Oktober 2025
Hector and The Search for Happiness: Perjalanan Menemukan Arti Kebahagiaan

Hector and The Search for Happiness: Perjalanan Menemukan Arti Kebahagiaan

6 Oktober 2025
The Sentence: Kisah Pribumi, Luka Sejarah, dan Ketahanan Hidup yang Tak Padam

The Sentence: Kisah Pribumi, Luka Sejarah, dan Ketahanan Hidup yang Tak Padam

30 September 2025
Selanjutnya
Selanjutnya
Potret Amerika Latin dalam Kumpulan Cerpen

Potret Amerika Latin dalam Kumpulan Cerpen

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Terbaru

Try Sutrisno

Peluncuran Buku “Filosofi Parenting Try Sutrisno” Sajikan Formula Pola Asuh Keluarga Indonesia

15 November 2025
Tahap Akhir “AYO BACA!” Institut Prancis Indonesia: Soroti Dunia Literasi dan Sastra Kontemporer

Tahap Akhir “AYO BACA!” Institut Prancis Indonesia: Soroti Dunia Literasi dan Sastra Kontemporer

14 November 2025
Buku “The Girl with the Dragon Tattoo” Jadi Best Crime & Mystery versi Goodreads

Buku “The Girl with the Dragon Tattoo” Jadi Best Crime & Mystery versi Goodreads

29 Oktober 2025
Mitos, Mitigasi, dan Krisis Iklim: Membaca Narasi Putri Karang Melenu dan Naga Sungai Mahakam

Mitos, Mitigasi, dan Krisis Iklim: Membaca Narasi Putri Karang Melenu dan Naga Sungai Mahakam

20 Oktober 2025
Menulis dalam Berbagai Medium: Sesi Diskusi Bersama Dea Anugrah dan Aya Canina

Menulis dalam Berbagai Medium: Sesi Diskusi Bersama Dea Anugrah dan Aya Canina

16 Oktober 2025
Merayakan Dewasa dan Lukanya: Kilas dari Penulis

Merayakan Dewasa dan Lukanya: Kilas dari Penulis

15 Oktober 2025

© 2025 Jakarta Book Review (JBR) | Kurator Buku Bermutu

  • Tentang
  • Redaksi
  • Iklan
  • Kebijakan Privasi
  • Kontak
Tidak ada hasil
Lihat semua hasil
  • Masuk
  • Beranda
  • Resensi
  • Berita
  • Pegiat
  • Ringkasan
  • Kirim Resensi

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In