Negara-negara yang menganut sistem demokrasi mempunyai kekurangan, yaitu harus sering berdialog antar instansi, lembaga, dan masyarakat. Perkembangan kepentingan di dalam sistem demokrasi, justru menuju ke arah kehancuran. Buku “Autocracy Inc” karya Anne Applebaum adalah sebuah refleksi bagaimana negara-negara demokrasi memperkuat kekuasaanya dengan jaringan yang kompleks.
Anne Applebaum adalah seorang jurnalis, sejarawan, dan penulis yang telah mendapatkan penghargaan Pulitzer Prize. Pulitzer Prize adalah penghargaan tahunan untuk penulis, jurnalis, dan pembuat musik. Ajang penghargaan ini diawali oleh Universitas Kolombia pada tahun 1917. Anne Applebaum memenangkan ajang Pulitzer Prize kategori penulisan buku fiksi dengan judul “Gulag: a History” pada tahun 2004.
Bukunya yang berjudul “Autocracy Inc” mendapatkan perhatian dari sejumlah aktivis dan akademisi. Anne menuliskan buku ini dengan kajian dan teori secara menyeluruh, tetapi dapat dimengerti dengan mudah. Dengan latar belakangnya sebagai jurnalis, ia berhasil memaparkan permasalahan negara-negara demokrasi secara utuh dengan berbagai macam faktornya. Dimulai dari faktor ideologi, politik, ekonomi, dan hukum.
Komplotan penguasa yang bermain di negara demokrasi
Di negara demokrasi, kekuasaan didapatkan dengan cara langsung, melalui pemilihan umum. Seringkali, mereka (calon penguasa) mendapatkan “tiket” untuk kursi kekuasaan dengan cara-cara yang pragmatis. Cara-cara pragmatis tersebut banyak yang merugikan, sekaligus membodohi masyarakat sebagai pemegang “tiket”.
Di dalam buku “Autocracy Inc” para pemegang kekuasaan berbanding terbalik dengan sistem negara demokrasi. Anne Applebaum menjelaskan bahwa para penguasa mempunyai segala cara untuk memperpanjang kekuasaannya. Di paham negara yang menganut demokrasi, dasarnya adalah membatasi sebuah kekuasaan.
Mereka disebut sebagai “PT Autokrasi Sejahtera”, alih-alih untuk menjalankan kewajibannya, mereka melakukan bisnis antar lembaga, perusahaan, dan politisi lain untuk memperoleh kekayaan. “PT Autokrasi Sejahtera” itu dicontohkan oleh Anne dalam beberapa negara seperti Rusia, Tiongkok, Iran, Korea Utara, dan lusinan negara lainnya yang melucuti pikiran-pikiran rakyatnya sendiri.
Musuh utama bagi para penguasa yang menjalankan pemerintahan adalah kritikan dari masyarakat. Mereka akan melakukan upaya-upaya pembungkaman terhadap aspirasi-aspirasi rakyat. Buku “Autocracy Inc” menjelaskan contoh petinggi di negara Zimbabwe dan Myanmar. Para petinggi negara itu tidak lagi memikirkan tentang kesejahteraan rakyatnya, melainkan bagaimana cara memperpanjang kekuasaan selama mungkin.
Penyelenggara pemerintahan, sibuk bergelut dengan proyek-proyek dan birokrasi yang menguntungkan penguasa. Bahkan, mereka dapat mengerahkan militer dan penegak hukum untuk memperkaya kaum elit. Ketiadaan oposisi menurut Anne Applebaum di buku “Autocracy Inc” dimulai dari para calon penyelenggara pemerintahan tidak bebas dari status quo. Dengan segala intimidasi kepada penduduknya, para calon penguasa di negara demokrasi harus tetap mendapatkan persetujuan dari pemegang rezim dan oligarki.
Cara mereka mengahadang aspirasi masyrakat
Anne Applebaum sebagai jurnalis investigasi dapat menuliskan suatu peristiwa secara runtut. Ia mencontohkan dalam bukunya suatu upaya pembungkaman rezim di negara komunis maupun demokrasi.
Pada 4 juni 1989, sekumpulan mahasiswa Tiongkok di bawah rezim Presiden Yang Shangkun, menuntut untuk kebebasan berpendapat, akuntabilitas, dan demokrasi seperti negara-negara Eropa Timur pada saat itu. Mahasiswa tersebut mendapatkan perilaku represifitas ketika Partai Komunis Tiongkok memerintahkan pasukan militer untuk mengusir mereka. Tidak hanya itu, tindakan yang dilakukan oleh pasukan militer tersebut menyiksa dan membunuh beberapa pemimpin demonstran di Tiananmen Square, Beijing.
Dari tindakan penyiksaan itu, beberapa berhasil kabur dari negaranya untuk selama-lamanya. Beberapa yang lain mendekam di penjara. Pemerintahan saat itu masih melakukan penolakan total terhadap pemisahan kekuasaan, hukum, hak untuk berpendapat, dan berserikat.
Ketika autokrasi juga mengalami perkembangan zaman, Presiden Xi Jinping menggunakan teknologi untuk mengatur dan mengendalikan masyarakatnya. Teknologi Informatika di era modern menjadi salah satu alat bagi mereka yang ada di barisan elite untuk bertindak. Pada bab Pengendalian narasi di dalam buku “Autocracy Inc”, hal tersebut menjadi penyebaran misinformasi agar rezim yang berkuasa “sah” untuk melakukan sesuatu yang zalim.
Kenapa harus baca?
Buku yang menjadi New York Times Bestseller ini, membuka mata terkait situasi dan kondisi yang ada di Indonesia saat ini. Anne Applebaum menuliskan secara ringkas, mudah dimengerti, dan yang paling penting adalah disertai dengan contoh tindakan pemerintah.
Sebagai sejarawan pula, ia menuliskan suatu peristiwa sebagai gambaran bentuk represifitas negara kepada rakyatnya. Dari buku ini, pembaca dapat mengetahui pula langkah-langkah yang dilakukan oleh penguasa dan kaum elit untuk mempertahankan kedudukannya.
Harapannya, pembaca dapat meningkatkan literasi digital, hukum,dan pemahaman fungsi penyelenggaraan negara untuk berdiskusi dan berpendapat. Dan yang lebih penting lagi adalah di dalam sistem demokrasi, ia tidak hancur dalam satu malam, tetapi dilakukan dengan terstruktur dan sistematis.
Identitas Buku
| Judul Buku | Autocracy, Inc. Para Diktator yang Indin Menguasai Dunia |
| Penulis | Anne Applebaum |
|---|---|
| Dimensi | 13 x 19 cm |
| Cetakan | Juni 2025 |
| Halaman | 252 |
| Cover | Soft Cover |
| Penerbit | Renebook |
| ISBN | 978-623-89772-3-9 |
Baca Juga: Resensi buku “Versi Ringkas 48 Laws of Power” di sini.







