Jakarta – Dalam setiap informasi berita meski peristiwa yang disampaikan sama pasti ada sesuatu yang berbeda, hal ini disebut angle berita. Keberadaannya menentukan pembuatan judul serta lead atau yang lebih umum paragraf pertama dalam berita.
Setiap media atau wartawan umumnya memiliki angle berita yang berbeda. Dari sisi pembuatan, angle merupakan sudut pandang jurnalis saat memandang sebuah peristiwa. Sementara dari sisi pembaca atau khalayak, hal tersebut membantu mereka melihat sisi lain dari sebuah peristiwa.
Menurut Bob Franklin, dkk dalam buku Key Concepts in Journalism Studies (2005), angle berita adalah perspektif atau sudut pandang sebuah peristiwa dilaporkan.
Angle berita dikenal juga dengan istilah news angle, new peg (pasak berita), atau news hook (pengait berita).
Dalam pembuatan berita, sudut pandang yang diambil tergantung pada berbagai hal, seperti kekuatan konten (apakah informasinya penting, menarik, unik, berbeda, responsif, atau deskriptif), maupun jenis organisasi media (lokal, nasional, atau internasional) yang menerbitkan atau menyiarkan berita.
Namun tak jarang juga penentuannya tergantung penilaian dari editorial terhadap muatan nilai dalam sebuah peristiwaatau apakah dalam peristiwa itu ada nilai beritanya atau tidak.
Dikutip dari buku Kreatif Siaran Televisi: Hard News, Soft News, Drama, Non-drama (2017) karya Rusman Latie dan Yusiatie Utud, angle berita diperlukan agar sebuah berita bisa berfokus hanya pada informasi penting mengenai peristiwa. Artinya hal ini membantu jurnalis atau wartawan tetap fokus pada pembahasan peristiwa yang diangkat, sehingga informasinya tetap padat, ringkas, dan jelas. (ST/JBR)