Surabaya,- Pada masa menjelang kemerdekaan, salah satu tempat yang disukai Bung Karno adalah toko buku. Saat itu belum ada cafe yang menyediakan wifi gratis. Di toko buku, Bung Karno muda bisa menghabiskan waktu berjam-jam berkeliling toko yang tak seberapa luas itu, lalu pulang membawa sejumlah bacaan yang disukainya.
Masa muda Bung Karno dihabiskan di Kota Surabaya. Di kota pahlawan itu, Soekarno yang asli Blitar, Jawa Timur, tinggal di rumah HOS Tjokroaminoto. Toko buku yang paling sering dikunjunginya adalah Toko Buku Peneleh, di Jalan Peneleh Gang VII No 22 Surabaya. Toko ini diyakini sebagai toko buku paling tua di Surabaya.
Bangunan toko itu, bila dilihat dari kacamata orang sekarang, jauh dari mewah. Lebar mukanya hanya dua kali panjang mobil dan panjangnya tak sampai 10 meter. Namun pada masa itu toko Peneleh adalah yang paling lengkap koleksinya. Letaknya tak jauh dari rumah HOS Tjokroaminoto, hanya berjarak 10 meter berseberangan.
Toko Peneleh dibangun tahun 1880an oleh keluarga Abdul Latif Zein, seorang tokoh Muhammadiyah setempat. Pada tahun 1920 toko ini dilengkapi dengan mesin cetak, yang pada masa itu sangat modern dan bergengsi.
Saat ini Toko Buku Peneleh sudah tidak beroperasi lagi. Namun bangunan klasik berwarna putihnya masih mempertahankan keasliannya. Di antaranya perabot dan ornamen yang ada di dalamnya masih tulen sejak tempo doeloe. Untuk mengabadikan kenangan indah antara Toko peneleh dan Bung Karno yang intelek dan flamboyan, di dalam ruangan utama Toko Buku peneleh terpasang foto Ir. Soekarno saat berkunjung kembali ke toko itu pada tanggal 18 Desember 1956. (mjr/jbr)