Siak berhasil dalam tahap perencanaan, pelaksanaan, hingga tindak lanjut dari program kota pusaka.
Siak – Siak menjadi salah satu kota yang masuk dalam buku percontohan kota pusaka oleh Direktorat Bina Teknik Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR).
Menurut Kepala Balai Prasarana dan Permukiman Wilayah Riau, Ichwanul Ichsan, ada lima kota yang menjadi proyek percontohan, yakni Kota semarang, Yogyakarta, Jakarta, Sawahlunto Jakarta, dan Siak.
Lebih lanjut, Siak masuk dalam daftar kota percontohan karena dianggap berhasil dalam tahap perencanaan, pelaksanaan, hingga tindak lanjut dari program kota pusaka.
Bahkan Siak dianggap sangat berhasil dalam program tersebut karna tidak begitu tergantung dengan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN).
APBN hanya membantu dalam perencanaan, dan untuk fisik hanya revitalisasi Tangsi Belanda. Sedangkan pemerintah kabupaten telah mengupayakan restorasi kota pusaka melalui dana tanggungjawab sosial perusahaan dan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) dalam pembangunan dan pemeliharaannya.
“Untuk pembangunan selanjutnya kemungkinan akan berfokus pada kawasan Pecinan yang terbakar pada 2018 silam. Karena semenjak terbakar hingga sekrang, kawasan ini belum tersentuh pembangunan. Namun itu semua tergantung dari anggaran kabupaten,” jelasnya.
Sebagai informasi, Ichwanul menambahkan buku yang pembuatannya sempat terhenti karena pandemi Covid-19 ini nantinya akan menjadi pedoman bagi kabupaten lainnya untuk mengikuti program ini.
“Panduan ini nanti bentuknya teks berupa buku, dan video. Isinya tentang bagaimana merencanaka dan melaksanakan program kota pusaka. Nantinya panduan ini akan dibagikan ke seluruh kabupaten atau kota di Indoensia,” pungkasnya. (Zak/JBR)