Menurut makna bahasa, resensi (review) adalah ulasan mengenai sebuah produk atau karya. Obyek yang diresensi pada umumnya adalah buku, film, drama, atau karya lainnya. Pada dasarnya resensi dibuat untuk memberi nilai terhadap suatu karya sehingga diperlukan pemahaman yang baik mengenai obyek yang ditulis.
Resensi berasal dari bahasa asing (latin) resencere. Artinya melihat kembali, menimbang, atau menilai. Resensi pada umumnya berbentuk artikel yang khusus membahas isi sebuah karya, bisa buku, film, atau sebuah produk.
Resensi Buku sering disebut sebagai tinjauan buku, yang kemudian disebut juga dengan review buku (book review). Maka untuk mudahnya kita sebut saja Review. Review adalah ulasan yang memancing orang terjun ke kolam, bukan menerangkan seluruh detail kolam hingga orang tak penasaran lagi.
Segitiga Resensi
Secara umum terdapat tiga aspek penting yang tercakup dalam resensi. Yang pertama adalah apa yang ada dalam buku, yaitu potongan sedikit dari dalam buku, misalnya sinopsis atau penggalan cerita. Yang kedua adalah aspek-aspek di luar buku, misalnya tentang penulis, teori umum terkait tema, latar belakang situasi, perbandingan dgn karya lainnya atau karya orang lain yang sejenis, dll. Yang ketiga adalah tentang kelebihan/manfaat buku, kekurangan buku, tentang penulis, menjawab pertanyaan yang umum muncul, dan lain-lain.
Apa yang akan ditulis dalam review terkait dengan segitiga sebagaimana yang disebut di atas. Kerangka apa yang akan dibahas, sepenuhnya terserah penulis review. iga hal di atas harus terpenuhi apabila ingin menulis review yang komplit, namun apabila hanya review ringan atau dibatasi jumlah kata, aspek-aspek di atas dapat tentunya sulit diterapkan semua.
Aspek Penting Dalam Resensi
Terdapat aspek-aspek yang harus diperhatikan dalam resensi buku, yaitu:
a. Identitas Buku
Identitas buku merupakan data umum buku yang direview. Meliputi judul buku, nama pengarang, tahun terbit dan tahun cetaknya, ketebalan buku, nomor edisi buku, penerbit, ukuran buku, dan bila perlu harganya.
b. Intisari Buku
Maksud intisari di sini adalah sinopsis. Tidak perlu terikat kronologi cerita atau pembagian bab dalam buku. Sinopsis dapat ditulis dengan bebas. Sangatlah penting merangkai sebuah sinopsis yang memancing rasa ketertarikan pembaca, tanpa mengungkap fragmen kuncinya.
a. Identitas Buku
Identitas buku merupakan data umum buku yang direview. Meliputi judul buku, nama pengarang, tahun terbit dan tahun cetaknya, ketebalan buku, nomor edisi buku, penerbit, ukuran buku, dan bila perlu harganya.
b. Intisari Buku
Maksud intisari di sini adalah sinopsis. Tidak perlu terikat kronologi cerita atau pembagian bab dalam buku. Sinopsis dapat ditulis dengan bebas. Sangatlah penting merangkai sebuah sinopsis yang memancing rasa ketertarikan pembaca, tanpa mengungkap fragmen kuncinya.
c. Tentang Pengarang
Bagian ini biasanya ditulis secara ringkas, hanya untuk mengungkap reputasi atau sisi menonjol dari penulis. Di dalamnya bisa memuat hal apa saja, misalnya latar belakang penulis, keahlian, dan karya-karyanya. Biografi pengarang merupakan unsur yang esensial karena track record akan terkait erat dengan daya tariknya di mata pembaca.
d. Opini Reviewer (Kelebihan dan Kekurangan Buku)
Unsur vital yang harus ada selanjutnya adalah pandangan terhadap sebuah buku serta isi didalamnya. Umumnya berisi penilaian kelebihan dan kekurangan buku. Bagian inilah yang berisi pendapat terhadap buku yang diulas. Bagian ini pula yang dilihat kembali secara seksama oleh pembaca untuk memastikan apakah buku tersebut layak dibaca atau tidak, apakah sesuai dengan yang dicari atau tidak.
Poin-Poin Yang Perlu Diperhatikan Dalam Resensi
- Apakah subyektifitas boleh masuk dalam review? boleh tetapi dalam batas ilmiah tertentu, tidak membabi buta. Subyektifitas yang terlalu mendalam akan menyebabkan tidak kritis.
- Resensi buku tidak ada kaitannya dengan fakta Anda menyukai buku itu atau tidak. Sebuah review dapat membuat orang lain tertarik pada opini anda, tanpa terkooptasi minat anda secara pribadi pada buku tersebut
- Resensi buku akan sangat tergantung pada kemampuan anda menampilkan bagian mana yang dibuka, sehingga reviewer akan jujur pada satu hal itu saja
- Resensi buku tidak dibuat untuk menjatuhkan sebuah karya sastra. Untuk membedakan mana buku biasa dan mana buku bagus, harus ada kode tertentu, seperti dalam istilah kuliner “Lezat” atau “Lezat sekali“
- Review tidak untuk menyeragamkan selera pembaca menjadi seperti reviewer, tetapi membantu menemukan buku yang cocok untuk mereka sendiri.
Memulai Resensi
- Menentukan Keyword
Hal pertama yang perlu dilakukan adalah menentukan keyword apa yang akan menjadi topik pembahasan artikel. Isi dari konten artikel bergantung sepenuhnya pada keyword, karena itulah yang menjadi topik yang akan dibahas. Penentuan keyword ini juga memiliki kaitan erat dengan SEO. - Riset Data
Manfaatkan mesin pencari untuk menumbuhkan ide-ide terkait keyword yang anda bahas. - Menyusun variabel-variabel yang dibahas
Penyusunan variabel ini terkait urutan ide-ide yang akan ditulis. Ide-ide yang dimaksud adalah paket informasi yang diwakili oleh keywords tadi. Keyword tadi mendrive variabel mana yang harus dibahas dan mana yang tidak. - Buat Judul yang Menarik
Usahakan judul yang anda bikin menarik, tidak harus sensasional, memiliki rima, dan dapat memenangi SEO. Judul merupakan bagian pemikat sebagai daya tarik pada pandangan pertama bagi membaca. Bagian ini bertugas mencuri hati pembaca (calon pembeli buku), maka jangan sia-siakan dengan kata-kata klise atau teoritis yang tidak eyecatching. - Buat Kerangka Review
Semua tulisan membutuhkan alur, termasuk tulisan non-fiksi. Untuk mewujudkan alur yang lancar, runut, dan harmonis, maka dibutuhkan kerangka tulisan. Kerangka tulisan sangat membantu anda tetap on the track dan terhindar dari campur aduk pembahasan. Ini juga berfungsi sebagai framework bagi penulis sehingga tetap berada di jalurnya. Dengan begitu, pembaca dapat merasakan bahwa tulisan memiliki pembahasan yang utuh, mengalir, dan runut. Pembahasan yang keluar jalur sangat rawan terjadi, bahkan bagi penulis yang sudah memiliki jam terbang. - Intisari/Sinopsis
Pada bagian ini yang dibahas adalah sinopsis. Saat menulisnya, tidak perlu memperhatikan kronologi cerita. Kamu bisa menulis sinopsis secara bebas. Perlu banget dengan merangkai sebuah sinopsis yang memancing rasa ketertarikan pembaca tanpa perlu menulis secara lengkap isi dari buku sehingga dengan tulisanmu membuat pembaca terbius dan membaca buku aslinya. - Pembukaan
Resensi itu bentuknya Straight News 1000 kata. Maka lebih enak dengan langsung pada inti persoalan. Kalimat pertama cukup menentukan apakah pembaca akan berlanjut ke kalimat kedua, paragraf kedua, atau mundur. Secara umum, jangan memulai pembukaan dengan asumsi umum atau teori. Langsung saja pada kunci persoalan atau langsung menampilkan intradiksi yang menggugah rasa ingin tahu. - Spoiler/ Plot Twist
Spoiler adalah fragmen kunci yang menjadi bagian menentukan dalam sebuah cerita atau tulisan. Spoiler ini sebaiknya disinggung tetapi tidak dibahas. Inilah kode etik review: jangan pernah menggambarkan secara konkret plot atau fragmen kunci dari sebuah buku/cerita. Beberapa pereview berani menyinggungnya sedikit tetapi tidak memberikan bagian kunci untuk diketahui pembaca.
10 Panjang Tulisan
Fakta: Di era internet ini, pembaca memiliki pilihan bacaan tak terbatas yang dapat dinikmatinya sepanjang hari. Menyajikan resensi yang panjang tentu saja tidak akan bijaksana, atau jangan-jangan malah tidak dibaca. 1000 kata sudah cukup panjang, jangan lebih dari itu. - Review Fiksi
Mereview Fiksi membutuhkan energi sedikit lebih besar karena harus mengikuti alur ceritanya secara komplit. Yang sedikit berbeda dengan resensi non fiksi adalah mengenai gaya bahasa yang digunakan, harus costomize dengan buku yang diresensi. Bahasa buku yang bergenre fiksi, jika itu berupa novel maka bahasanya harus menggunakan sastra. Tetapi jika buku itu diperuntukkan anak-anak, tidak perlu dengan sastra, yang penting anak itu paham dengan bahasanya.
Hal-Hal yang Harus Diperhatikan Dalam Resensi Buku
- Terlalu Memuji
Idealnya review terhadap suatu obyek datang dari orang yang sudah memiliki banyak pengalaman dengan obyek yang direview itu. Dengan demikian bobot reviewnya sepadan dengan pembuatnya. Bila anda memuji-muji dengan kasar, itu menunjukkan rendahnya kelas review itu, karena hanya silau dengan yang anda review sehingga tak muncul daya kritis sama sekali. - Tidak Jelas Titik Yang Dipuji/Kritik
Sebagian revier, ketika memberi pujian/kritikan ditunjukkan halaman bukunya. Ini tidak harus, tetapi dalam meberikan opini harus jelas merujuk pada titik tertentu, bukan asumsi bebas. - Referensial
Membandingkan dengan karya lain dari penulis yang sama, atau karya penulis lain dalam satu genre sangatlah referensial. Ini menunjukkan reviewer memiliki pengetahuan dan wawasan yang bagus mengenai yang direview. - Penjelasan isi yang terlalu panjang
Cuplikan isi buku hanya untuk menampilkan sebagian kecil yang membuat penasaran saja. Dengan cuplikan itu pembaca jadi memiliki informasi yang cukup untuk mengetahui apakah buku itu cocok dengannya atau tidak. Anggap saja cuplikan itu sebagai teaser. - Argumen/Logika yang Lemah
Setiap judgement harus persiasif, tidak asal menghakimi. Pembaca akan menganalisa apakah penghakiman kita itu relevan dan reasonable atau tidak, maka logika-logika yang dibangun haruslah mapan. - Kesan Narsis
Penulis terkenal acapkali menggunakan kata ganti orang pertama (aku/saya). Gaya ini juga sering dipakai oleh penulis blog. Dalam resensi, terutama untuk penulis pemula yang belum dikenal sebaiknya jangan dulu, karena akan menimbulkan kesan narsis yang berlebihan. Ingat, misi resensi ini adalah melayani pembaca. - Paragraf tidak rapi
Paragraf itu adalah kelompok ide, bukan hanya kumpulan baris kalimat yang seenaknya dipisahkan dengan spasi. Bila anda tidak disiplin dengan barisan ide-ide, bisa jadi susunan paragraf anda terlihat rapi, tetapi sebenarnya berantakan. - Daya Kritis
Setiap karya tulis, pada dasarnya memiliki kelemahan. Maka pujian yang tidak diimbangi dengan kritikan logis tidak masuk akal. Ketika selera reviewer diperhitungkan dalam review, harusnya ada daya kritis yang muncul. Namun untuk review ednorsement, kritik tidaklah relevan. Maka bungkuslah rangkaian tulisan anda dengan kalimat-kalimat intelek yang setidaknya tidak terlalu penuh puja-puji.