Jakarta – Komite Olimpiade Indonesia (NOC Indonesia) bergerak cepat memetakan segala tantangan SEA Games 2021 di Vietnam. Hal ini akan dirumuskan dalam buku saku yang bakal didistribusikan kepada cabang olahraga.
Sekretaris Jenderal NOC Indonesia, Ferry Kono mengatakan banyak pekerjaan rumah yang harus dilakukan menuju SEA Games edisi ke-31 pada 12-23 Mei 2022. Di antaranya, pemetaan kluster pertandingan, penegasan protokol kesehatan, hingga hal-hal yang berkaitan dengan regulasi yang menjadi pertanyaan pengurus cabang olahraga.
“Kami berencana mengirimkan buku saku yang berisi regulasi selama di Vietnam. Termasuk mapping kluster venue, mengingat SEA Games ke-31 tersebar di beberapa kota,” kata Ferry dalam keterangan resminya, Kamis (24/3/2022).
Berdasarkan hasil Chef de Mission (CdM) Meeting terakhir, tuan rumah menyampaikan 12 kluster yang menjadi tempat pertandingan SEA Games. Ha Noi menjadi central dengan 11 kota pendukung, yakni Hoa Binh, Bac Giang, Quang Ninh, Bac Ninh, Vinh Phuc, Hai Phong, Ninh Binh, Nam Dinh, Phu Tho, Ha Nam, dan Hai duong.
“Dengan lokasi yang terpencar ini, kami mencoba bekerja efektif dan memanfaatkan KBRI di Vietnam. Termasuk WNI yang berada di sana untuk membantu, sehingga Kontingen Indonesia dan Headquarter bisa ramping dan efisien, seperti skema yang kami tetapkan,” ujarnya.
Terkait protokol kesehatan, panitia penyelenggara SEA Games menetapkan penyelenggaraan dengan sistem semi-gelembung yang dihadiri penonton. Atlet akan dites setiap hari sebelum bertanding.
Di sisi lain, NOC Indonesia juga sudah menerima technical handbook untuk masing-masing cabang olahraga. Materi tersebut dapat diakses secara langsung oleh para pengurus federasi nasional (NF) di situs resmi nocindonesia.id sejak awal Maret.
NOC Indonesia juga menerima pertanyaan lanjutan dari anggota, seperti dari Pengurus Pusat Persatuan Bola Basket Seluruh Indonesia (PP Perbasi) yang meminta kejelasan terkait ketentuan pemain naturalisasi.
“PP Perbasi menanyakan terkait regulasi pemain naturalisasi. Kami sampaikan dan telah dijawab VIESGOC, yakni mereka tidak memiliki batasan, tetapi ada pertimbangan lain yakni Olympic Charter (Piagam Olimpiade),” jelasnya. (ST/JBR)