Jakarta – Bertepatan dengan Hari Buku Nasional, perpustakaan Nasional (Perpusnas) RI kembali menata layanan International Standard Book Number (ISBN). Hal ini sejalan dengan perkembangan ilmu dan teknologi, sehingga layanan yang telah ada bias lebih bermanfaat.
Kepala Pusat Bibliografi dan Pengolahan Bahan Perpustakaan Perpusnas, Suharyanto, dalam webinar Sosialisasi Layanan ISBN tahun 2022 secara daring, Rabu (18/05/2022) mengatakan perkembangan ilmu dan teknologi akan mengevolusi bahkan merevolusi suatu tatanan yang sudah terbentuk. Harapannya hal ini menjadi motivator untuk menjadi lebih baik.
Ia menjelaskan, sejak April 2018, layanan ISBN secara penuh dilakukan secara daring. Hingga saat ini perpusnas telah mengeluarkan sekitar 700 ribu ISBN dari total satu juta nomor yang dialokasikan oleh ISBN International Agency.
Dalam kesempatan itu, Koordinator Pengembangan dan Pengawasan Bibliografi, BIN, dan KIN Perpusnas, Ratna Gunarti, menyampaikan, ada tiga reviu yang harus ditindaklanjuti oleh layanan ISBN. Ketiga reviu itu, yakni terkait penerbit, shared prefix, dan kriteria terbitan. Adapun kebijakan baru yang dimiliki oleh Perpusnas adalah pemberlakuan single account dan format baru Katalog Dalam Terbitan (KDT) yang telah disinkronisasi.
Subkoordinator Substansi Layanan ISBN dan ISMN Perpusnas, Irham Hanif Nabawi menjelaskan ISBN International Agency juga menyoroti pertumbuhan penerbit yang sangat pesat. Untuk itu, Perpusnas akan mengimplementasikan “titik akses” terbitan sebagai alat kontrol pemanfaatan ISBN. “Titik akses” merupakan aplikasi ISBN yang terhubung dengan jaringan penerbit guna mengetahui ketersediaan terbitan yang ber-ISBN pada rantai pasok dan pemantauan dalam pemanfaatan ISBN oleh penerbit. (ST/JBR)