Jumat, 27 Januari 2023
  • Masuk
Jakarta Book Review
  • Beranda
  • Resensi
    • Nukilan
  • Buku
    • Terbaru
    • Best Seller
    • Referensi Abadi
    • Edisi Internasional
  • Berita
    • Berita Buku
    • Pegiat Buku
    • Event Buku
  • JBR Store
    • Buku
    • Merchandise
    • Hadiah
    • Pre-Order
  • Tokoh
    • Kutipan
    • Gagasan
    • Motivasi
  • Kirim Resensi
Tidak ada hasil
Lihat semua hasil
  • Beranda
  • Resensi
    • Nukilan
  • Buku
    • Terbaru
    • Best Seller
    • Referensi Abadi
    • Edisi Internasional
  • Berita
    • Berita Buku
    • Pegiat Buku
    • Event Buku
  • JBR Store
    • Buku
    • Merchandise
    • Hadiah
    • Pre-Order
  • Tokoh
    • Kutipan
    • Gagasan
    • Motivasi
  • Kirim Resensi
Tidak ada hasil
Lihat semua hasil
Jakarta Book Review
Beranda Berita Buku

Lewat Yayasan ini, Anak HIV Dapat Literasi

Oleh Erdy Nasrul
3 Desember 2022
di Berita Buku
A A
Ilustrasi anak HIV

Kemenkes

Ada banyak anak HIV (human immunodeficiency virus). Berdasarkan data Kementerian Kesehatan, sejak 2010 hingga 2022 tercatat terdapat 12.553 anak yang berusia di bawah 14 tahun yang terinfeksi HIV.

Meski demikian, anak tetap berhak mendapatkan pendidikan. Mereka harus sekolah untuk: pertama, belajar, dan kedua, membaca buku berkualitas. Dengan begitu mereka menjadi insan cerdas.

Sekolah ceria Anak HIV

Yayasan Huni Meku Manise memprogramkan sekolah ceria dan kelas inspirasi bagi Anak HIV AIDS (ADHA) dan anak terdampak HIV di Kota Ambon.

Program sekolah ceria dan kelas inspirasi diluncurkan pada September 2022. “Ini berkaitan dengan bagaimana memberikan edukasi bagi anak positif HIV dan terdampak,” kata Ketua Yayasan Huni Meku Manisez Evelyn Kaya, di Ambon, beberapa waktu lalu.

Sekolah ceria merupakan program pengendalian HIV melalui pendidikan. Tujuannya agar ADHA maupun anak terdampak bisa belajar dan bermain bersama. Mereka tidak terdiskriminasi orang sekitar.

BACA JUGA:

Peringati Hari Ibu, Penerbit Rene Turos Group Nobar Film Avatar Bersama Keluarga

Jimly Asshiddiqie Berharap Gagasannya Mencerahkan Bangsa

Jimly Asshiddiqie Luncurkan Dua Buku Kenegaraan

Bahagia Meski Terkena Erupsi Semeru, Kok Bisa? Belajar dari Al-Ghazali

Terbagi menjadi dua kelas

Sekolah ceria diikuti 25 orang anak. Mereka terbagi dalam dua kelas. Yakni usia 1-5 tahun dan 6-10 tahun.

Untuk anak usia 1-5 akan banyak bermain. Sedangkan usia 6-10 tahun anak gemar membaca buku. Guru di sana mendidik mereka agar lebih aktif berbicara. Misalnya membaca buku untuk diceritakan kembali dalam bentuk permainan.

Melalui sekolah ceria, anak dan orang tua berkolaborasi dalam kelas inspirasi. Tujuannya agar mereka bisa berbaur. Semuanya saling menguatkan. Orang tua menjelaskan status anak dan orang tuanya, agar tidak ada stigma dan diskriminasi.

Orang tua akan memberitahu kondisi penyakit anak secara bertahap bahwa di dalam tubuhnya ada kuman atau virus sehingga mereka harus minum obat ARV secara rutin.

Evelyn menambahkan, di kelas inspirasi pihaknya dibantu aktivis anak dari Jakarta yang membantu di Yayasan untuk memberikan penguatan kepada orang tua dalam bentuk sharing atau berbagi.

“Sekolah ceria dilakukan sebagai upaya mengurangi stigma anak, walau kebanyakan orang menganggap HIV sebagai kutukan,” ujarnya.

Topik: aidsanakHIVliterasisekolah
SendShareTweetShareScan
Sebelumnya

5 Buku Best seller Tiktok Shop 21-27 Nov 2022

Selanjutnya

Mengintip Rahasia Hidup Bahagia dari Banyak Negara

Erdy Nasrul

Erdy Nasrul

Pegiat literasi

TULISAN TERKAIT

Peringati Hari Ibu, Penerbit Rene Turos Group Nobar Film Avatar Bersama Keluarga

Peringati Hari Ibu, Penerbit Rene Turos Group Nobar Film Avatar Bersama Keluarga

18 Desember 2022
Anggota DPD RI Jimly Asshiddiqie

Jimly Asshiddiqie Berharap Gagasannya Mencerahkan Bangsa

5 Desember 2022
Pakar konstitusi Jimly Asshiddiqie

Jimly Asshiddiqie Luncurkan Dua Buku Kenegaraan

5 Desember 2022
Ilustrasi warga Lumajang panik menghadapi erupsi Semeru

Bahagia Meski Terkena Erupsi Semeru, Kok Bisa? Belajar dari Al-Ghazali

5 Desember 2022
Selanjutnya
Selanjutnya
Review buku The Atlas of Happiness

Mengintip Rahasia Hidup Bahagia dari Banyak Negara

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

NILAI BUKU*

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

SERING DIBACA

Langkah Membuat Label Buku Layaknya di Perpustakaan

Langkah Membuat Label Buku Layaknya di Perpustakaan

17 Desember 2021
Mariposa 2: Romantika Kupu-Kupu yang Terbang Dengan Hati Luka

Mariposa 2: Romantika Kupu-Kupu yang Terbang Dengan Hati Luka

19 Januari 2022
Mariposa 2 (part 2): Ketika Cinta Terhalang Prasangka

Mariposa 2 (part 2): Ketika Cinta Terhalang Prasangka

25 Januari 2022
Majmu’ Syarif: Kitab Misterius Penuh Doa

Majmu’ Syarif: Kitab Misterius Penuh Doa

13 Desember 2021
Karena Setiap Langkahmu Adalah Rinduku

Karena Setiap Langkahmu Adalah Rinduku

18 November 2022
Buku The Communication Book: 44 Ide Strategis untuk Komunikasi yang Lebih Baik, karya Mikael Krogerus dan Roman Tschäppeler penerbit Renebook

Teknik Komunikasi dengan 44 Kunci

16 Agustus 2022

© 2021 Jakarta Book Review

  • Tentang
  • Redaksi
  • Iklan
  • Kebijakan Privasi
  • Kontak
Tidak ada hasil
Lihat semua hasil
  • Masuk
  • Beranda
  • Resensi
    • Nukilan
  • Buku
    • Terbaru
    • Best Seller
    • Referensi Abadi
    • Edisi Internasional
  • Berita
    • Berita Buku
    • Pegiat Buku
    • Event Buku
  • JBR Store
    • Buku
    • Merchandise
    • Hadiah
    • Pre-Order
  • Tokoh
    • Kutipan
    • Gagasan
    • Motivasi
  • Kirim Resensi

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In