Jakarta – Pengamat politik ekonomi Indonesia, Dr. Ichsanuddin Noorsy mengapresiasi dan mendukung rencana pembuatan buku tentang wisata halal Indonesia yang diprakarsai oleh Forum Akademisi Indonesia (FAI).
Hal ini berkaitan dengan rencana penulisan buku yang berjudul “Tokoh Nasional Bicara Wisata Halal” yang digagas oleh FAI dengan tujuan memberikan pemahaman kepada publik dan pemangku kepentingan lainnya terkait wisata halal di Indonesia.
“Saya mendukung penulisan buku tersebut, mengingat belum tersedianya buku panduan wisata halal di Indonesia. Wisata halal di Indonesia memiliki prospek cerah, terlebih kegiatan wisata ini bukan lagi kebutuhan tersier, namun sudah menjadi kebutuhan sekunder,” ungkapnya, Senin (1/11/2021).
Ichsanuddin menjelaskan wisata setidaknya ada lima kategori, yakni wisata religi, wisata ketempat-tempat bersejarah, wisata alam, wisata kota (untuk melihat kemajuan kota seperti kota-kota di Eropa dan Amerika), serta wisata leisure atau wisata santai yang biasanya terkait kuliner dan tempat hibuan.
Setiap kategori wisata saling berhubungan dengan perspektif ekonomi wisata. Mulai dari akomodasi, transportasi, konsumsi, hingga menyangkut keamanan dan kenyamanan di tempat wisata. Semua aktivitas ini harus bersifat komprehensif dan terintegrasi.
Lebih lanjut, mantan anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) periode 1997-1999 ini mengungkapkan, ekonomi wisata halal terkait hukum dalam islam yang menurut ahli fiqih menyangkut lima kategori, yaitu wajib atau fardhu, sunnah, mubah, makruh, dan haram. “ Sisi inilah yang perlu dikaji dalam melihat ekonomi wisata halal,” tuturnya.
Disisi Lain, wakil ketua Bidang Hubungan Dalam dan Luar Negeri FAI Didin Syahrudin Sukeni mengatakan, wisata halal atau biasa disebut “Moslem friendly tourism” (wisata ramah muslim) membutuhkan sosialisasi termasuk upaya untuk meningkatkan literasi terkait agenda tersebut.
“Buku yang berjudul ‘Tokoh Nasional Bicara Wisata Halal’ nantinya bertujuan untuk memberikan gambaran utuh kepada masyarakat tentang wisata halal di Indonesia,” katanya.