Jakarta – British Library telah melakukan digitalisasi naskah Nusantara sejak 10 tahun lalu. Hal ini diungkapkan Pustakawan British Library, Annabel Teh Gallop.
“British Library telah melakukan digitalisasi naskah nusantara sejak sekitar 10 tahun lalu. Hingga kini ada sebanyak 500 naskah Nusantara yang terdaftar dalam buku katalog Indonesian Manuscripts in Great Britain,” ujarnya dalam keterangan tertulisnya di Jakarta, Sabtu (28/5/2022).
Dalam keterangannya, ia menambahkan hampirsemua program digitalisasi naskah British Library mendapat biaya dari sponsor, mengingat proses mendigitalkan naskah membutuhkan dana tambahan di luar dana yang diberikan oleh pemerintah.
Ia juga menjelaskan, program pertama dalam hal ini yaitu digitalisasi semua naskah Melayu yang telah dimulai pada tahun 2013. Lanjut pada tahun 2017-2019 dilakukan digitalisasi 75 naskah Jawa yang dipastikan berasal dari Keraton Yogyakarta. Untuk program digitalisasi naskah Jawa ini didanai oleh SP Lohia, seorang warga Indonesia berketurunan India.
Selain itu, ada satu program bersama dengan EFEO dan proyek Dharma yang akan mendigitalisasikan 70 naskah lontar dari pulau Jawa dan Bali. Program itu dimulai 2022 dan selesai pada 2023. Dengan begitu, seluruh naskah Nusantara di British Library akan didigitalisasikan dan dapat diakses sepenuhnya secara daring.
“Ketika naskah digital diterbitkan ke internet oleh British Library dengan creative commons license, sehingga siapa saja dapat memanfaatkannya dan tidak perlu meminta izin terlebih dahulu kepada kami,” imbuhnya.
Dalam kesempatan itu Annabel mengatakan naskah digital bermanfaat untuk menyokong penelitian filologi, memudahkan penerbitan edisi teks akademik, memasyarakatkan naskah melalui penerbitan teks lebih populer, serta penyediaan bahan proyek akademik seperti alih aksara melalui crowd-sourcing.
Hal ini diperkuat dengan pernyataan Aditia Gunawan, digitalisasi naskah kuno sangat membantu para filolog dan peneliti untuk meningkatkan kualitas risetnya, juga mempercepat proses penelitian.
Sementara itu, Ketua Umum Masyarakat Pernaskahan Nusantara (Manassa), Munawar Holil mengatakan hingga saat ini belum ada data pasti terkait jumlah naskah nusantara. Dalam beberapa buku yang sering dirujuk seperti Khasanah Naskah: Panduan Koleksi Naskah-Naskah Indonesia Sedunia disebutkan naskah nusantara disimpan di 31 negara. Sedangkan di Indonesia, tercatat ada sekitar 82 ribu naskah yang disimpan. (ST/JBR)