Jakarta – Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) menyerahkan 15 buku bahan ajar Pendidikan Pancasila untuk kurikulum Nasional. Hal ini dilakukan usai Pendidikan Pancasila resmi masuk dalam kurikulum pendidikan nasional mulai tahun ajar 2022/2023. Penyerahan buku ini dilakukan bertepatan dengan Hari Lahir Pancasila, Rabu (1/5/2022).
Kepala BPIP, Prof Yudian Wahyudi mengatakan masukkannya pendidikan Pancasila dalam kurikulum pendidikan nasional merupakan tindak lanjut atas lahirnya PP No 4 tahun 2022 yang menyatakan bahwa Pancasila adalah mata pelajaran wajib dalam pendidikan nasional. Tujuannya untuk menghasilkan peserta didik berkarakter Pancasila,” ucapnya dalam sambutan acara Pencanangan Dimulainya Pendidikan Pancasila pada Kurikulum Pendidikan Nasional, Rabu (1/6/2022) di Lapangan Pancasila, Kabupaten Ende.
Prof Yudian mengatakan 15 bahan ajar Pendidikan Pancasila tersebut terdiri dari tingkat PAUD hingga perguruan tinggi. Buku-buku ini akan digunakan oleh satuan pendidikan di bawah sejumlah intansi terkait seperti MPR, Kemendikbudristek, BRIN, Lemhanas, dan Pertinasia.
Upaya BPIP ini mendapat apresiasi dari Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Mendikbudristek), Nadiem Makarim. Menurut Nadiem, pihaknya akan menetapkan mata pelajaran Pancasila dalam Kurikulum Merdeka dan mengimplementasikannya. “Mulai tahun ajaran 2022/2023 akan ditetapkan di kurikulum pendidikan nasional,” kata Nadiem.
Ia menambahkan, Pendidikan Pancasila sangat penting karena menjadi pengingat kembali cita-cita pendiri bangsa dalam membangun Indonesia berlandaskan Pancasila.
BPIP menyerahkan 15 bahan ajar tersebut secara simbolik kepada beberapa perwakilan instansi terkait. Diantaranya Ketua MPR Bambang Soesatyo, Wakil Ketua MPR Ahmad Basarah, Gubernur Lemhanas Andi Widjajanto, Deputi Kebijakan Pembangunan Riset dan Inovasi BRIN Mego Pinandito, Kepala Badan Standar Kurikulum dan Asesmen Pendidikan Kemendikbudristek Anindito Aditomo, dan Ketua Pertaniasia Prof Mulyanto Nugroho. (ST/JBR)