Jakarta – Daftar pustaka menjadi salah satu bagian yang wajib dicantumkan pada bagian akhir penulisan skripsi, karya ilmiah, jurnal ilmiah, ataupun yang lainnya.
Secara umum daftar pustaka adalah daftar yang berisi sumber bacaan yang dijadikan rujukan penulis dalam membuat karya ilmiah. Format penulisan daftar pustaka ditentukan berdasarkan gaya penulisan yang digunakan.
Ada beberapa gaya penulisan daftar pustaka, diantaranya Turabian Style, Harvard Style, Vancouver Style, American Psychological Association (APA) Style, Chicago Manual of Style (CMS), hingga gabungan dari beberapa style. Dari daftar diatas, instansi pendidikan di Indonesia biasanya menggunakan gaya Harvard dan APA Style.
Masing-masing gaya memiliki format penulisan yang berbeda-beda, khususnya terkait penggunaan simbol dan urutannya. Namun secara umum daftar pustaka mencakup nama penulis, tahun penerbit, judul tulisan, kota terbit, dan nama penerbit.
Cara menulis daftar pustaka
1. Cara Menulis Daftar Pustaka dari Buku
Nama penulis
Nama penulis buku diletakkan paling awal dalam susunan daftar pustaka. Penulisan nama diawali dengan nama belakang kemudian dibubuhkan tanda koma (,) baru diikuti dengan nama depan. Jika dalam sebuah buku ditulis oleh tiga orang, maka hanya nama penulis pertama saja yang urutan namanya dibalik. Sedangkan penulis kedua dan setelahnya ditulis sesuai nama aslinya. Sementara itu, jika penulis lebih dari tiga maka setelah nama penulis pertama bisa ditulis kata ‘dkk’.
Contoh nama penulis Andrea Hirata: Hirata, Andrea.
Contoh nama penulis lebih dari tiga: Hirata, Andrea dkk.
Tahun terbit
Tahun terbit diletakkan dengan urutan tepat setelah nama penulis. Cara penulisannya diawali dengan tanda kurung buka, lalu dilanjutkan dengan angka tahun, dan diakhiri dengan kurung tutup.
Contoh: (2020)
Contoh lengkap sesuai urutan: Hirata, Andrea. (2020).
Judul buku
Penulisan judul buku yang digunakan sebagai rujukan ditulis dengan kata miring dan diawali dengan huruf besar pada huruf pertama setiap kata pada judul.
Contoh: Guru Aini
Contoh lengkap: Hirata, Andrea. (2020). Guru Aini.
Tempat terbit
Tempat terbit yang ditulis adalah kota penerbitan dari buku yang bersangkutan. Cara menulis daftar pustaka bagian ini diakhiri dengan tanda titik dua (:) untuk menghubungkan dengan nama penerbit pada urutan setelahnya.
Contoh: Yogyakarta:
Contoh lengkap: Hirata, Andrea. (2020). Guru Aini:
Nama penerbit
Nama penerbit ditulis terakhir tepatnya setelah kota penerbit. Penulisan nama penerbit diakhiri dengan tanda titik (.).
Contoh: Bentang Pustaka.
Contoh lengkap: Hirata, Andrea. (2020). Guru Aini. Yogyakarta: Bentang Pustaka.
Dengan demikian, penulisan daftar pustaka pada buku menjadi seperti ini: Hirata, Andrea. (2020). Guru Aini. Yogyakarta: Bentang Pustaka.
2. Cara Menulis Daftar Pustaka dari Jurnal
Penulisan pada jurnal tidak jauh berbeda dengan buku. Urutan yang digunakan dimulai dari nama penulis dengan format yang sama seperti pada buku, dilanjutkan dengan tahun publikasi, kemudian judul jurnal, nama jurnal dengan dicetak miring, halaman jurnal, dan diakhiri dengan nomor DOI.
Contoh: Vogels, A. G. C., Crone, M. R., Hoekstra, F., & Reijneveld, S. A. (2009). Comparing three short questionnaires to detect psychosocial dysfunction among primary school children: a randomized method. BMC Public Health, 9, 489. https://doi.org/10.1186/1471-2458-9-489
Sedangkan untuk jurnal yang diakses secara online, dapat dicantumkan URLnya pada bagian terakhir menggantikan nomor DOI. Berikut contoh penulisannya:
Ahmann, E., Tuttle, L. J., Saviet, M., & Wright, S. D. (2018). A descriptive review of ADHD coaching research: Implications for college students. Journal of Postsecondary Education and Disability, 31(1): 24-58. https://www.ahead.org/professional-resources/publications/jped/archived-jped/jped-volume-31
3. Cara Menulis Daftar Pustaka dari Media Massa
Penulisan daftar pustaka dari media massa memiliki format yang sedikit berbeda dari buku maupun artikel jurnal. Susunannya meliputi nama penulis, tanggal terbit berita, judul berita, nama media, dan halaman (khusus untuk media cetak) atau URL (khusus untuk media online).
Contoh (media cetak): Kissane, K. (1998, September 5). Kiss or kill: Who is the victim when a battered woman kills? The Age: Extra, p. 6.
Contoh (media online): Purbaya, A. A. (30 Desember 2021). Bek Timnas Pratama Arhan Diganjar Beasiswa hingga S2 dari Udinus. detikcom. https://www.detik.com/edu/edutainment/d-5876916/bek-timnas-pratama-arhan-diganjar-beasiswa-hingga-s2-dari-udinus (ST/JBR)