Bandung – Bandung Artist’s Book kembali hadir di Thee Huis Gallery, Kota Bandung. Gelaran ini memamerkan sejumlah jurnal harian, catatan ide, dan jejak kreatif alias artist’s book (artbook) para seniman. Pameran ini akan berlangsung selama 10 hari mulai tanggal 20 hingga 30 Mei 2022.
Sebanyak 80 seniman dari berbagai daerah ikut berpartisipasi dalam pameran ini. Diantaranya 35 seniman penerima undangan, seperti Ugo Untoro, Tisna Sanjaya, Mella Jaarsma, Hanafi, Afrizal Malna, Dedy Sufriadi, Deddy PAW, Iwan Effendi, Gusmen Heriadi, Agus Koecink, Mufti “amenk” Priyanka, Gindring Waste, dan Candrika Soewarno. Sedangkan 40 seniman diantaranya lolos dalam proses kurasi.
“Menariknya dari Artist’s Book, kita bisa melihat sisi pribadi, peristiwa hidupnya, atau rancangan-rancangan para seniman ketika membuat masterpiece. Sekaligus peristiwa-peristiwa yang jarang kita lihat di karyanya. Semua tertuang di artbook. Ternyata banyak permasalahan yang coba dituangkan,” ungkap Riski Lutfi Wiguna, seniman gambar sekaligus kurator Drawing Class, Selasa (24/5).
DAlam pameran ini para seniman memamerkan masing-masing artbook. Mulai dari artbook paling usang, maupun sebaliknya. Ukuran pun beragam, tak hanya catatan jurnal saja, beberapa buku dari puluhan ‘kitab’ yang dipamerkan bahkan terbuat dari akrilik bening.
Bandung Artist’s Book merupakan pameran seni rupa pertama di Indonesia, dengan hanya mempublikasikan dan memamerkan artist’s book milik seniman dalam negeri.
Pameran ini sekaligus sebagai bagian dari perayaan bulan menggambar nasional yang berkolaborasi dengan komunitas Drawing Class 212, Scovad studio dan Thee Huis Gallery. (ST/JBR)