Menjadi orang tua adalah peran yang penuh tanggung jawab. Kadang, tanggung jawab ini bisa menimbulkan kekhawatiran tentang menjadi orang tua yang buruk. Banyak ayah dan ibu merasa tekanan untuk memberikan yang terbaik bagi anak-anak mereka. Tetapi seringkali, rasa takut dan keraguan muncul. Kehawatiran ini menimbulkan pertanyaan: Apakah kita sudah menjadi orang tua yang baik bagi anak kita? Apakah kita termasuk orang tua yang buruk?
Dalam buku “The Book You Wish Your Parents Had Read”, penulis Philippa Perry mengangkat isu tentang orang tua yang baik dan buruk. Pembahasan ini muncul dengan poin krusial pada pesan “jangan menghakimi,”. Pesan ini tidak hanya dalam konteks menghakimi anak, tetapi juga menghakimi diri sendiri sebagai orang tua baik atau buruk.
Jangan Menghakimi Diri
Perry menekankan bahwa sebagai orang tua, sangat mudah untuk terjebak dalam sikap insecure terhadap diri sendiri, merasa tidak layak atau tidak kompeten, dan berkecil hati saat merasa tidak mampu memenuhi harapan sosial atau ideal menjadi orang tua yang sempurna. Dalam menghadapi peran yang kompleks ini, kita seringkali menghakimi diri sendiri dengan keras, menyulut rasa bersalah dan kekhawatiran bahwa kita tidak melakukan yang terbaik untuk anak-anak kita.
Namun, Perry mengajak untuk menghindari menghakimi diri sendiri secara berlebihan dan mengadopsi sikap lebih ringan dan empati. Sebagai orang tua, kita adalah manusia, tidak sempurna, dan belajar dari pengalaman adalah proses alami. Mengakui kelemahan dan kesalahan adalah langkah pertama untuk tumbuh dan berkembang sebagai ayah atau ibu yang lebih baik.
Jangan Menghakimi Anak
Selain itu, Perry juga menyoroti bahaya menghakimi anak-anak kita. Ketika kita menghakimi anak-anak, kita mengirimkan pesan bahwa diri mereka tidak diterima atau dicintai sebagaimana adanya. Hal ini dapat menghambat pertumbuhan dan percaya diri mereka, serta menghambat komunikasi yang jujur dan terbuka antara orang tua dan anak.
Sebagai gantinya, Perry menganjurkan pendekatan empati dan pengertian terhadap anak. Mendengarkan dengan penuh perhatian dan berusaha memahami perasaan dan pikiran anak adalah cara terbaik untuk menghadapi tantangan sebagai sebuah keluarga. Memberikan dukungan dan cinta tanpa syarat akan membantu anak merasa diterima dan diberdayakan untuk menjadi diri mereka yang sejati.
Menjadi Orang Tua Adalah Perjalanan
Dalam keseluruhan buku ini, Perry mengingatkan kita bahwa menjadi orang tua adalah perjalanan yang terus berkembang, dengan kebahagiaan dan kesedihan, sukses dan kegagalan. Dengan menjauhkan diri dari menghakimi, baik terhadap diri sendiri maupun anak, kita dapat menciptakan lingkungan yang positif dan mendukung untuk pertumbuhan dan perkembangan anak-anak kita.
Jika kita menghargai perbedaan dan menerima keunikan masing-masing individu, kita dapat membangun ikatan yang kokoh dan penuh kasih dengan anak-anak kita. Ini dapat membantu mereka tumbuh menjadi pribadi yang kuat, percaya diri, dan bahagia.